Pemangkasan Tanaman Kopi Arabika

PEMANGKASAN TANAMAN KOPI ARABIKA

Abigael R. Tondok dan Hariadi

Pemangkasan pada tanaman kopi Arabika di Indonesia dapat menggunakan sistem batang tunggal maupun batang ganda. Namun saat ini di Indonesia hanya menerapkan sistem pemangkasan batang tunggal. Keunggulan pangkasan batang tunggal, yaitu (1) tanaman tetap rendah sehingga mudah perawatannya, (2) dapat membentuk cabang-cabang produksi yang baru secara berkesinambungan (continue) dalam jumlah cukup, (3) mempermudah masuknya cahaya (diffus) dan memperlancar sirkulasi udara dalam tajuk, (4) mempermudah pengendalian hama penyakit, (5) mengurangi terjadinya fluktuasi produksi yang tajam (biennial beating) dan risiko terjadinya kematian tanaman disebabkan pembuahan yang berlebihan (overbearing  dieback),  dan  (6)  mengurangi  dampak kekeringan.

Pemangkasan pada tanaman kopi Arabika terdiri dari 2 jenis, yaitu pangkas bentuk dan pangkas lepas panen atau pemeliharaan.

Pangkasan Batang Tunggal

Pemangkasan  tanaman  kopi  Arabika  maupun  kopi Robusta di Indonesia dapat menggunakan sistem batang tunggal maupun sistem batang ganda. Namun saat ini di Indonesia hanya menerapkan sistem pemangkasan batang tunggal. Keunggulan pangkasan batang tunggal:

  1. Tanaman tetap rendah sehingga mudah perawatannya.
  2. Membentuk cabang-cabang  produksi  yang  baru  secara berkesinambungan (continue) dalam jumlah cukup.
  3. Mempermudah  masuknya       cahaya       (diffus)       dan memperlancar sirkulasi udara dalam tajuk.
  4. Mempermudah pengendalian hama penyakit.
  5. Mengurangi  terjadinya   fluktuasi   produksi   yang   tajam (biennial  beating) dan risiko terjadinya kematian tanaman disebabkan pembuahan yang berlebihan (overbearing dieback).
  6. Mengurangi dampak kekeringan. 

Pangkas bentuk

  1. Batang  tanaman    Belum Menghasilkan (TBM)   atau  Taanaman Menghasilkan  (TM) I   yang   mempunyai ketinggian ± 1 m dipenggal dan tiga cabang primer dipotong/disunat pada ketinggian 80–100 cm sebagai unit tangan  "Etape  I"  pemotongan/sunat  cabang  dilakukan pada  ruas  ke  2–3  dan  pasangan  cabang  primer  yang disunat dihilangkan
  2. Tunas  yang   tumbuh   pada   cabang   primer   yang   telah disunat dilakukan pemotongan/sunat ulang secara selektif (dipilih yang kokoh).
  3. Semua wiwilan  yang  tumbuh  pada  batang  dihilangkan agar percabangan
  4. Setelah batang dan cabang-cabang pada tangan "Etape I" tumbuh kuat, satu wiwilan yang tumbuh di bagian atas dipelihara sebagai "bayonet" dan 2–3 cabang plagiotrop terbawah dihilangkan, kemudian dilakukan pembentukan calon  tangan   "Etape   II"   pada   ketinggian   120–140   cm dengan   cara   sama   seperti   pada   proses   pembentukan tangan "Etape I" tetapi arahnya be
  5. Setelah tangan "Etape II" terbentuk, dibuat tangan "Etape III" pada ketinggian 160–180 cm. Perlakuannya seperti pembentukan tangan-tangan "Etape I" dan "Etape II" sehingga terbentuk pangkasan, jika dilihat dari atas berbentuk seperti logo mobil merek Mercedes Benz ("Merci")
Tanaman Kopi Arabika
Gambar Tanaman kopi yang telah dipangkas

Pemangkasan Lewat Panen/Pemeliharaan

  1. Bertujuan  mempertahankan    keseimbangan    kerangka tanaman yang diperoleh dari pangkasan bentuk dengan cara menghilangkan cabang-cabang tidak produ
  2. Cabang tidak produktif yang dibuang meliputi: cabang tuayang telah berbuah 2–3 kali, cabang balik, cabang liar, cabang cacing, cabang yang terserang hama dan penyakit, serta wiwilan (tunas air)
Jenis jenis cabang kopi
Gambar Jenis-jenis cabang yang harus dipangkas