Prospek dan Produksi Nilam di Indonesia

Pendahuluan

Tanaman Nilam merupakan komoditi perkebunan. Nilam disebut juga POGOSTEMON CABLIN, BENTH, Pellet atau Dilem Wangi (Jawa), yang termasuk famili LABIATAE. Tanaman yang diambil daunnya ini menghasilkan minyak atsiri. Diperkirakan ada 150-200 spesies jenis POGOSTEMON CABLIN, BENTH berasal dari Filipina dan berkembang di Indonesia.

Sentra produksi Nilam berada di daerah : NAD, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Menilik status pengusahaan Nilam yang melakukan usaha penanaman Nilam masih dikuasai perkebunan rakyat. Tanaman yang cepat dipanen ini menarik untuk diusahakan. Komoditi Nilam ini mempunyai nilai jual yang relatif tinggi, jika diproses dalam bentuk minyak nilam (Patechouli Oil).

Syarat Tumbuh

Persyaratan tumbuh tanaman Nilam sebagai berikut:

  • Tumbuh di tanah sawah, tegalan, pekarangan atau tanah hutan yang baru dibuka. Cocok tumbuh di tanah gembur, subur, banyak mengandung bahan organis, tidak tergenang air, PH 6-7.
  • Tumbuh di daerah tropis, antara 100 LU dan 100 LS dengan suhu 180 - 270 celsius.
  • Ketinggian 100 - 400 meter diatas permukaan laut. Ada jenis lain dapat tumbuh dan menghasilkan sampai ketinggian 1000 DPL
  • Lebih menyukai sinar matahari langsung karena mampu meningkatkan kadar minyak atsirinya.
  • Curah hujan 2300 - 3000 mm pertahun. kelembaban 60 - 70 %. Pada fase pertumbuhan vegetatif angin kering yang berhembus kencang dapat menumbangkan tanaman nilam.

Manfaat daun Nilam

Teknik Budidaya

  1. Kriteria Bibit. Syarat mendapatkan stek bibit yang baik antara lain :
    • Tanaman induk sehat. Berumur sekitar 6-12 bulan
    • Stek dipotong 20-30 cm dengan tunas 3 - 4 tunas.
    • Cara memotong me-runcing tepat dibawah atau diatas buku. Pisau pemotong tajam dan bersih
  2. Penanaman
    1. Periapan Lahan
      • Bersihkan lahan dari tumbuhan penggangu seperti gulma, alang-alang dan rumput.
      • Buat bedengan ukuran tinggi 20-30 cm lebar 1-1,5 m jarak antar bedeng disesuaikan dengan kesuburan dan jenis tanah.
        • Dataran rendah, tanah subur, jarak 100 x 100 cm, pada tanah kandungan liatnya tinggi, jarak tanamnya 50 x 100 cm.
        • Pada tanah berbukit dengan mengikuti garis contour, jarak tanam 50 x 100 cm atau 30 x 100 cm.
    2. Cara Tanam
      • Penanaman dilakukan sore hari dan permulaan musim hujan.
      • Siapkan lubang tanam, masukkan 1-2 stek bibit lalu tutup kembali dengan tanah bekas galian lubang yang dicampur pupuk kandang.

Panen

  1. Waktu Panen
    • Panen pertama dilakukan 7-9 bulan setelah tanam dan panen berikutnya dilakukan 3-4 bulan sekali, hingga umur produktif selama 3 tahun.
    • Pemanenan Nilam harus dilakukan pagi atau sore hari
    • Pemananen dilakukan dengan memotong cabang-cabang ranting-ranting dan daun-daun tanaman nilam
  2. Cara Panen
    • Alat memanen daun nilam dapat menggunakan sabit, gunting atau parang yang tajam dan perhatikan kebersihan dari alat tersebut
    • Hindari penggunaan alat-alat yang sudah dipakai untuk memangkas tanaman nilam lain yang terserang budok.

Peluang Pasar

  1. Pasar Internasional
    • Konsumen utama minyak nilam dunia adalah Amerika Serikat, Perancis, Switzerland, Jerman, Inggris, Belanda, Spanyol, Jepang dan Singapura. Sebagai pengguna komoditi minyak nilam adalah industri Parfum, KOsmetik dan Compound yang luas dan mantap. Kebutuhan minyak nilam dunia dari tahun ketahun relatif mengalami kenaikan. Keadaan ini akan terus berlangsung selama dunia kecantikan dan wewangian menjadi trend, khususnya bagi kaum perempuan.
  2. Pasar Dalam Negeri
    • Produk minyak nilam Indonesia ditujukan untuk ekspor, kebutuhan dalam negeri hanya untuk industri sabun, kosmetik dalam jumlah yang sangat kecil.

Sumber leaflet : Departemen Pertanian. Direktorat Jenderal Perkebunan