Jagung Putih

Article Index

Perakitan varietas jagung unggul nasional bukan hanya diarahkan pada hasil biji yang tinggi, tetapi juga untuk mendukung program diversifikasi pangan yang tengah digalakkan oleh pemerintah. Jagung merupakan bahan pangan utama setelah padi karena mengandung nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Jagung putih sejak dahulu telah menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia.

Pertanaman jagung putih dijumpai di Nusa Tenggara Timur (pulau Timor, Sumba, dan Flores), Nusa Tenggara Barat (Sandubaya), Jawa Tengah (Blora, Temanggung), Jawa Timur (Madura, Grobogan), Sulawesi Selatan (Jeneponto, Bulukumba, Bantaeng, dan Selayar), Sulawesi Tenggara, DIY, dan Gorontalo. Berbeda dengan Jagung kuning/orange, jagung putih tidak memiliki pigment karoten pada endosperm biji sehingga warna biji menjadi putih.

Manfaat jagung putih

  1. Mengantisipasi busung lapar terutama pada anak balita
  2. Menjaga keseimbangan bobot badan dan sesuai untuk diet
  3. Tepung jagung dapat dijadikan makanan bayi dan makanan khas
  4. Meningkatkan kualitas pakan

Litbang Jagung Putih

Kedepan, jagung putih diharapkan akan lebih berkembang bukan hanya sebagai bahan pangan tetapi juga sebagai bahan industri tepung yang dapat mensubtitusi terigu, terutama jika kualitas protein dan produksinya tinggi.

Badan Litbang Pertanian telah menghasilkan dua varietas jagung putih, yaitu Srikandi Putih-1 dan Anoman pada Tahun 2004 dan 2006. Namun produktivitas keduanya masih dibawah 6 t/ha. Dalam upaya meningkatkan produktivitas jagung putih nasional, peran jagung hibrida biji putih menjadi penting. Badan Litbang pada Tahun 2012 merilis dua varietas jagung hibridabiji putih yaitu Bima Putih-1 dan Bima Putih-2.