Penanganan Pasca Panen buah-buahan

Sampul brosur penganganan pasca panen buah buahan Deptan IP2TP Ujung Pandangan 1997
Sampul brosur penganganan pasca panen buah buahan Deptan IP2TP Ujung Pandangan 1997

Indonesia berpeluang besar untuk memproduksi berbagai jenis buah-buahan, dengan ditunjang oleh adanya perbedaan musim antar wilayah sehingga setiap daerah dapat ditemui jenis buah-buahan yang berbeda dan tersedia setiap saat.

Pengembangan beberapa jenis buah-buahan dan upaya peningkatan produksi, perlu penanganan dan pengolahan yang baik, mulai persiapan pembudidayaan sampai panen dan setelah panen. Penanganan panen dan pasca panen yang baik semakin dituntut untuk memperbaiki kualitas/mutu sesuai standar dan permintaan pasar/konsumen. Dewasa ini masalah mutu produksi semakin diperketat, dengan akan diberlakukannya persaingan pasar bebas. Terlebih lagi bila diberlakukan standar mutu ISO 9000. Penanganan panen perlu mendapatkan perhatian khusus karena akan menentukan nilai produksi yang mengarah kepada pendapatan seperti : sortasi, pengolahan, penyimpanan dan pengangkutan.

Untuk produk-produk hasil buah-buahan masalah penanganan setelah panen selalu muncul masalah, apalagi seperti iklim di Indonesia yang beriklim teropis dan lembab.

Hasil buah-buahan umumnya mudah mengalami kerusakan. Kerusakan-kerusakan tersebut dapat terjadi pada saat panen maupun pada saat penyimpanan dan pengangkutan. Juga dapat disebabkan karena sifat dan komoditinya, pengangan kurang baik dan mungkin karena faktor kebutuhan yang mendesak sehingga waktu panen tidak tepat.

Tujuan

  • Mengurangi kehilangan hasil
  • Menjaga kualitas hasil/tetap segar
  • Memperpanjang daya simpan hasil
  • Mempertahankan sidfat-sifat keasliannya (warna, rasa atau aroma)
  • Dapat memenuhi standar perdangangan dan menarik konsumen atau industri
  • Selalu siap dengan mutu yang terjamin.

Dengan penanganan dan pengolahan yang baik, kesemuanya bertujuan untuk percapaian hasil yang memuaskan.