Pupuk Organik Cair Berbasis Kearifan Lokal

Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non organik. Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan dan manusia. pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya. Beberpa manfaat pupuk organik buatan yaitu, meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman, meningkatkan produktivitas tanaman, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun, serta menggemburkan dan menyuburkan tanah

Pupuk organik dapat berbentuk cair dan padat, dimana kandungan Nitrogen (N), Phosfor (P) dan Kalium (K) merupakan unsur utama yang sangat diperlukan.  Ketiga unsur utama tersebut membantu  pertumbuhan vegetative pada tanaman terutama, N pada daun, P pada  pertumbuhan akar dan tunas,  dan K membantu pembungaan dan pembuahan.

Pupuk Organik dapat dibuat dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal  yang ada disekitar kita.  Olehnya itu,  dengan memanfaatkan kekayaan dan  kearifan tanaman lokal yang kaya akan unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman terutama unsur makro N-P-K ( Nitrogen-Phospor-Kalium ) dengan menggunakan mikroba hayati, pupuk organik berbasis kearifan lokal diharapkan menjadi pupuk alternative pengganti pupuk an-organik yang harganya cukup mahal dan kadang langka dipasaran.

Adapun komposisi bahan-bahan pupuk organik  berbasis kearifan lokal,  yaitu :

  • Perdu Kerinyu (Chromolaena odorata), sumber unsur Nitrogen

	Daun Kerinyu (Laruna / Riu Kappala’- Bahasa Toraja )

  • Bongkol pohon Pisang (Musa sapientum), sumber unsur Phospor

Bonggol pisang

  1. Sabut Kelapa (Cocus nucifera),sumber unsur Kalium

Sabut kelapa

  • Bio-fertilizer (Tadabur) sumber Bakteri (mikroba Azusspilium, Pseudomonas, Rhizobium sebagai mikroba Pengurai, Perombak, Pengikat) dan dan ZPT ( fitohormon ) Zat Pemacu Tumbuh

ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan, yaitu : Pisau, Ember, Parang, sendok, timbangan, pengaduk, saringan dan gilingan

Bahan yang digunakan, yaitu :

  • Daun Kerinyu (Laruna / Riu Kappala’- Bahasa Toraja ) 4 kg
  • Bonggol Pisang = 3 kg
  • Sabut Kelapa = 3kg
  • Bio-starter ( EM-4 )       = 2 tutup
  • Air bersih = 1 liter
  • Gula Merah  = 1 sendok 

    Sumber Dinas Pertanian Kab. Tana Toraja

CARA PEMBUATAN  :

  • Daun Kerinyu, Bongkol Pisang dan Sabut Kelapa digiling halus.
  • Bahan halus di campur dengan air bersih dan ditempatkan dalam suatu wadah yang baik sebagai suatu adonan
  • Masukkan Bio-starter yang kaya bakteri perombak, pengurai dan pengikat unsur hara
  • Tambahkan gula merah yang sudah dihaluskan sebagai aktifator bakteri yang ada dalam Bio-starter
  • Lakukan fermentasi selama 15 hari
  • Lakukan penyaringan adonan untuk mendapatkan sari ekstrak sebagai Pupuk Organik Cair Berbasis Kearifan Lokal.
  • Pupuk organik cair berbasis kearifan lokal siap digunakan. 

Penyusun : Abigael R. Tondok dan Hariadi