Budidaya Pepaya
Syarat Pertumbuhan
Tanaman dapat tumbuh pada dataran rendah dan tinggi 700 - 1.000 m dpl, curah hujan 1.000 - 2.000 mm/tahun, suhu udara optimum 22 - 26O C, kelembaban udara sekitar 40% dan angin yang tidak terlalu kencang sangat baik untuk penyerbukan. Tanah subur, gembur, mengandung humus dan harus banyak menahan air, pH tanah yang ideal adalah netral dengan pH 6-7.
Pembibitan
1. Persyaratan Bibit/Benih
- Biji yang digunakan sebagai bibit diambil dari buah yang telah masak benar dan berasal dari pohon pilhan. Buah pilihan tersebut dibelah dua untuk diambil biji-bijinya. Biji yang dikeluarkan kemudian dicuci bersih hingga kulit yang menyelubungi biji terbuang lalu dikeringkan di tempat yang teduh.
- Biji yang segar digunakan sebagai bibit. Bibit jangan diambil dari buah yang sudah terlalu masak/tua dan jangan dari pohon yang sudah tua.
2. Penyiapan Benih
Kebutuhan benih per hektar 60 g (± 2.000 tanaman). Benih direndam dalam larutan POC NASA 2 cc/l selama 1-2 jam, ditiriskan dan ditebari Natural GLIO kemudian disemai dalam polibag ukuran 20 x 15 cm. Media yang digunakan merupakan campuran 2 ember tanah yang sudah di ayak, ditambah 1 ember pupuk kandang yang sudah matang dan diayak, ditambah 50 g TSP dihaluskan ditambah 30 g Natural GLIO.
3. Teknik Penyemaian Benih
- Benih dimasukkan pada kedalaman 1 cm kemudian tutup dengan tanah. Disiram setiap hari. Benih berkecambah muncul setelah 12-15 hari. Pada saat ketinggiannya 15-20 cm atau 45-60 hari bibit siap ditanam.
- Biji-biji tersebut bisa langsung ditanam/disemai lebih dahulu. Penyemaian dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum bibit persemaian itu dipindahkan ke kebun.
4. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Pada persemaian, biji-biji ditaburkan dalam larikan (barisan) dengan jarak 5-10 cm. Biji tidak boleh dibenam dalam-dalam, cukup sedalam biji, yakni 1 cm. Dengan pemeliharaan yang baik, biji akan tumbuh sesudah 3 minggu ditanam. Semprtokan POC NASA seminggu sekali dosis dua tutup/tangki.
5. Pemindahan Bibit
Bibit-bibit yang sudah dewasa, sekitar umur 2-3 bulan dapat dipindahkan pada permulaan musim hujan.
Pengolahan Media Tanam
1. Persiapan
Lahan dibersihkan dari rumput, semak, dan kotoran lain, kemudian dicangkul/dibajak dan digemburkan
2. Pembentukan Bedengan
- Bentuk bedengan berukuran lebar 200-250 cm, tinggi 20-30 cm, panjang secukupnya, jarak antar bedengan 50 cm.
- Buat lubang ukuran 50x50x40 cm diatas bedengan, dengan jarak tanam 2x2,5 m.
3. Pengapuran
Apabila tanah yang akan ditanami pepaya bersifat asam (pH kurang dari 5), setelah diberi pupuk yang matang, perlu ditambah ± 1 kg Dolomit dan biarkan 1-2 minggu.
4. Pemupukan
Sebelum diberi pupuk, tanah yang akan ditanami pepayaharus dikeringkan selama 1 minggu, setelah itu tutup dengan tanah campuran tiga blek pupuk kandang yang telah matang atau dengan SUPERNASA
Teknik Penanaman
1. Pembuatan Lubang Tanam
- Lubang tanam berukuran 60x60x40 cm, yang digali secara berbaris. Biarkan lubang-lubang kosong agar memperoleh cukup sinar matahari. Setelah itu lubang diisi dengan tanah yang telah dicampuri dengan pupuk kandang 2-3 blek. Jika pupuk kandang tidak tersedia dapat dipakai SUPERNASA dengan cara disiramkan ke lubang tanam dosis 1 sendok makan/10 l air sebelum tanam. Lubang-lubang yang ditutupi gundukan tanah yang cembung dibiarkan 2-3 hari hingga tanah mengendap. Setelah itu baru lubang-lubang siap ditanami. Lubang-lubang tersebut di atas dibuat 1-2 bulan penanaman.
2. Cara Penanaman
Setiap lubang diisi dengan 3-4 buah biji. beberapa bulan kemudian dapat dilihat tanaman yang jantan dan betina atau berkelamin dua.
Pemeliharaan Tanaman
1. Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman betina di samping beberapa batang pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tanaman mulai berbunga.
2. Penyiangan
Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan penyiangan (pembuangan rumpur). Kapan dan beberapa kali kebun tersebut harus disiangi tak dapat dipastikan dengan tegas, bergantung dari keadaan.
3. Pembubuhan
kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan pendangiran tanah. Kapan dan beberapa kali kebun harus didangiri tak dapat dipastikan dengan tegas bergantung dari keadaan.
4. Pemupukan
Pohon pepaya memerlukan pupuk yang banyak khususnya pupuk organik, memberikan zat-zat makanan yang diperlukan dan dapat menjaga kelembaban tanah.
Cara Pemberian pupuk :
- Tiap minggu setelah tanam beri pupuk kimia, 50 g ZA, 25 g Urea, 50 g TSP, dan 25 g KCl, dicampur dan ditanam melingkar.
- Satu bulan kemudian lakukan pemupukan kedua dengan komposisi 75 g ZA, 35 g Urea, 75 g TSP, dan 40 g KCl.
- Saat umur 3-5 bulan lakukan pemupukan ketiga dengan komposisi 75 g ZA, 50 g Urea, 75 g TSP, dan 50 g KCl.
- Umur 6 bulan dan seterusnya, 1 bulan sekali diberi pupuk dengan 100 g ZA, 60 g Urea, 75 g TSP, dan 75 g KCl.
- Siramkan SUPERNASA ke lubang tanaman dengan dosis 1 sendok makan/10 l air setiap 1-2 bulan sekali.
- Lakukan penyemprotan POC NASA dosis 3 tutup/tangki setiap 1-2 minggu sekali setelah tanam sampai umur 2-3 bulan
- Setelah umur 3 bulan semprot dengan POC NASA 3-4 tutup ditambah HORMONIK dosis 1-2 tutup/tangki.
- Penyemprotan pada saat berbunga dilakukan secara hati-hati agar tidak kena bunga yang mekar atau lebih aman bisa disiramkan.
5. Pengairan dan Penyiraman
Tanaman pepaya memerlukan cukup air tetapi tidak tahan air yang tergenang, maka pengairan dan pembuangan air harus diatur dengan seksama. Apalagi di daerah yang banyak turun hujan dan bertanah liat, maka harus dibuatkan parit-parit. Pada musim kemarau, tanaman pepaya harus sering disiram.
Hama dan Penyakit
Kutu tanaman (tungau, Aphid sp.). Badan halus panjang 2-3 mm berwarna hijau, kuning atau hitam. Memiliki sepasang tonjolan tabung pada bagian belakang perut, bersungut dan kaki panjang. Kutu dewasa, ada yang bersayap dan tidak. Merusak tanaman dengan cara menghisap cairan dengan pencucuk penghisap yang panjang di bagian mulut. Pengendalian : semprot dengan Natural BVR atau PESTONA secara bergantian. Penyakit yang sering merugikan tanaman pepaya adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur, virus mosaik, rebah semai, busuk buah, leher akar, pangkal batang, dan nematoda.
Penyakit mati bujang disebabkan oleh jamur Phytophthora parasitica, P. palmivora, dan Pythium aphanidermatum yang meyerang buah dan batang pepaya.
Cara pencegahan : perawatan kebun yang baik, menjaga kebersihan, dan drainase serta sebarkan Natural GLIO ke luang tanaman, sedangkan penyakit busuk akar disebabkan oleh jamur Meloidogyne incognita.
Nematoda. Apabila lahan telah ditanami pepaya, disarankan agar tidak menanam pepaya kembali, untuk mencegah timbulnya serangan nematoda. Tanaman yang terinfeksi oleh nematoda menyebabkan daun menguning, layu, dan mati. Pengendalian : Siramkan PESTONA ke lubang tanaman.
Panen dan Pasca Panen
1. Ciri dan Umur Panen
Tanaman pepaya dapat dipanen setelah berumur 9-12 bulan. Buah pepaya dipetik harus pada waktu buah itu memberikan tanda-tanda kematangan yaitu kulit buah mulai menguning. Tetapi masih banyak petani yang memetik pada waktu belum terlalu matang.
2. Cara panen
Panen dilakukan dengan berbagai macam cara, pada umumnya panen/pemetikan dilakukan dengan menggunakan "songgo" (berupa bambu yang pada ujungnya berbentuk setengah kerucut yang berguna untuk menjaga agar buah tersebut tidak jatuh pada saat dipetik).
3. Periode Panen
Panen dilakukan setiap 10 hari sekali
Sumber Leaflet Thn 2014 : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Jl. Ragunan No. 29 A, Pasarmimggu, Jakarta Selatan. Tlp 021-7805768, Fax : 021-7805135.