Konstruksi dan Pembuatan Alat
- Details
- Category: Pancing Cakalang (Pole and Line)
- Published: Thursday, 22 September 2022 09:22
- Written by Super User
- Hits: 653
Konstruksi Alat
Pole and line terdiri dari bagian-bagian :
a. Tangkai pancing
Tangkai pancing yang biasa digunakan terbuat dari bambu (jenis bambu kuning). Bambu dipilih dari kwalitet yang baik dengan syarat sebagai berikut :
- Rongga dalam tidak terlalu besar (hampir padat)
- Tidak mudah patah dan mempunyai daya lentur yang baik.
- Cukup tua tidak rusak
- Ukuran : panjang 2 - 3 meter. Garis tengah pangkal 3 -4 cm dan ujung 1 - 11/2 cm. Pada negara-negara dimana sektor perikanan sudah maju sebagai pengganti bambu digunakan tangkai yang terbut dari fiber glass, yaitu bahan elastis yang mempunyai daya lentur yang baik. Tetapi di Indonesia, karena bahan ini sulit didapat dan harganya mahal, maka bambu yang mudah diperoleh digunakan sebagai penggantinya dan digunakan secara umum.
b. Tali pancing
Untuk membuat tempat penggantung pancing, digunakan tali yang terbuat dari serat buatan; misalnya polyetilen atau kuralon. Tali tersebut harus kuat dan tidak mudah mulur. Kadang-kadang sebelum dihubungkan kemata pancing, tali tersebut disambung kawat baja sepanjang kurang lebih 20 cm. Ini dimaksudkan agar tali digunakan tidak mudah rusak karena gigitan ikan yang memakan mata pancing.
Ukuran mata pancing yang digunakan yaitu :
- Panjang : 1,5 - 2 cm
- Garis tengah : 0,3 - 0,4 cm
c. Mata pancing
Dibandingkan dengan pancing-pancing yang lain, pancing Pola and Line ini mempunyai keistimewaan. Dimana pada bagian ujungnya tidak ada kait baliknya. Hal ini, dimaksudkan agar ikan yang tersangkut pada sentakan pancing mudah dilepas; baik dengan tangan maupun jika tali pancing tersebut disentakkan. Besar kecilnya mata pancing dapat diketahui dari nomornya, maka pancing semakin kecil. Besar dan kecilnya mata pancing yang digunakan tergantung pada keadaan ikan setempat.
Diatas mata pancing, tersebut terdapat timah yang dibungkus dengan logam yang mengkilat (untuk menarik perhatian ikan) dan diantaranya terdapat sangkutan untuk tempat pengikatan tali pancing atau kawat baja. Mata yang berkait balik seolah-olah dibungkus oleh bulu ayam. Ini dimaksud untuk mengelabui ikan cakalang sehingga mata pancing tersebut termakan. Untuk memperkuat ikatan mata pancing dengan bulu ayam, maka bulu ayam tersebutdibungkus dengan kulit dari sejenis ikan karang. Pembungkusan kulit ikan yang sudah kering ini, akan lebih erat menutup bulu ayam, jika pancing tersebut berada diair, juga kulit tersebut elastis sehingga tidak mudah rusak karena gigitan ikan.
Pembuatan Alat.
Alat utama dalam penangkapan ikan cakalang adalah pancing yang terdiri dari tangkai, tali dan mata pancing. Pembuatan alat ini tidak terlalu sulit jika dibandingkan dengan alat lain. Ukuran-ukuran yang disebut diatas asih bervariasi, tergantung padak kebiasaan orang yang menggunakan.
Setelah pemilihan batang-batang bambu yang baik, bambu tersebut dibersihkan dan dipotong sesuai dengan kebutuhan. Bagian ujungnya diikatkan tali pancing.
jika menggunakan kawat baja, sebelum pengikatan dengan mata pancing, maka ujung dari tali tersebut dibuat mata tali. Kawat baja diikat dengan mata pancing, dimana ujung yang lain, dibuat mata tali untuk memudahkan penyambungan dengan pancing. Pancing yang sudah lengkap, disusun teratur pada tempat tertentu dikapal, sehingga pada waktu operasi, pengambilan dan penggantian alat dapat dicapai dengan mudah.
Sumber : Departemen Pertanian. Balai Informasi Pertanian Ujung Pandang Thn 1981