Budidaya Cabai Ramah Lingkungan
Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sangat penting dan banyak dibudidayakan. Selain sebagai sumber Vit A dan Vit C, bumbu masakan, cabai mempunyai manfaat sebagai pengendali kanker karena mengandung Lasparaginase dan Capcaicin. Karna manfaat cabai begitu banyak, kebutuhan akan cabai juga meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan yang selalu meningkat, kegiatan budidaya merupakan hal yang harus dilakukan. Budidaya cabai merupakan suatu rangkaian yang harus dilaksanakan dimulai dari pemilihan lokasi, pemilihan varietas, penanaman, pemupukan, pengendalian hama penyakit dan panen. Dalam kegiatan Budidaya tanaman cabai, terdapat beberapa masalah yang ditemui, salah satunya adalah serangan hama dan penyakit. Untuk mengantisipasi hal tersebut, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya cabai, yaitu : pesemaian benih, penanaman dan panen.
- TAHAP PENYEMAIAN BENIH
Dalam pesemaian benih, sebelum disemai pilihlah benih unggul yang bebas dari Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).
Adapun beberapa tahapan pesemaian benih, yang haru dilakukan adalah sebagai berikut :
- Semai benih pada tray semai yang telah diberi media tanam atau menggunakan soil block seedling (memasukkan campuran media semai ke dalam alat cetak soil block)
- Padatkan tanah, kemudian tekan dalam tray sampai media semai tercetak dalam tray kayu yang berbahan dasar kayu
- Masukkan satu per satu biji pada lubang media semai tercetak
- Ttutup dengan media penutup sisa media semai lalu ratakan
- Bibit dipelihara hingga siap untuk dipindah tanam atau transplanting
B. PENANAMAN
Pesemaian
- Persiapan Lahan Persemaian
- Bedengan lebar 1 m dan panjang tergantung kebutuhan. Agar tidak terlalu rapat, untuk 10 gram benih disediakan 40-50 cm ke arah panjang.
- Lahan dicangkul dengan kedalaman 20-25 cm
- Buat bedengan dengan lebar 1 meter dan tinggi 20-25 cm, mengarah utara-selatan, kemudian tanah diratakan
- Bedengan yang telah dibuat diatapi dengan plastik transparan dan dilapasi alang-alang atau daun nipah, agar cahaya pagi bisa masuk. Ukuran naungan tiang depan 1-1,20 m dan tiang belakang 0,8 – 1 m,
- Membuat Media Semai
Media semai terdiri dari pupuk kandang dan sekam padi dengan perbandingan 1:1;0,25. Cara membuatnya, sebagai berikut :
- Ambil tanah subsoil kira-kira 10-15 cm diatas permukaan
- Keringkan, kemudian diayak atau dihaluskan dengan kawat ram.
- Pupuk kandang yang sudah matang diayak
- Sekam padi tidak perlu diayak, kemudian campurkan dengan perbandingan seperti di atas.
- Agar bercampur rata diaduk sampai tigakali, sehingga media betul-betul menjadi media siap untuk digunakan.
- Penyemaian Benih
Pesemaian benih sebaiknya dilakukan pada pagi hari, yang terlebih dahulu diawali dengaan proses perendaman. Tujuannya, agar benih yang sudah keluar kecambahnya tidak rusak akibat kepanasan.
Adapun cara penyemaian benih, sebagai berikut ;
- Padatkan tanah dasar bedengan agar akar tidak tumbuh kedalam sehingga mudah dipindahkan.
- Sebarkan pada media yang telah disiapkan setebal 5-6 cm, disisi kanan dan kiri di pasang bambu atau kayu untuk menahan media tidak erosi bila disiram.
- Media diratakan setelah itu disiram sampai basah, taburkan furadan untuk mencegah hama, tiap ukuran 1 meter diberi 5 gram.
- Semai benih dengan merata, kemudian tutup dengan tanah yang halus
- Setelah itu, lakukan penutupan dengan menggunakan plastik hitam atau karung goni supaya tidak masuk sinar
- Setelah 3-4 hari, benih sudah tumbuh dan tutup harus dibuka, agar bibit tidak terlalu tinggi, bila terlambat membuka bibit akan bengkok-bengkok dan batang akan lemah sehingga sukar untuk dipindahkan. Penyiraman harus menggunakan sprayer agar air berkabut dan bibit tidak rusak.
Pemindahan Bibit
Pemindahan bibit dari persemaian ke polybag kecil atau pot dilakukan 9-10 hari setelah semai, media yang digunakan sama dengan media semai.
Pemeliharaan Bibit
Pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara :
- Penyiramaan dilakukan 2 kali sehari/secukupnya, tidak terlalu basah atau kering,. Penyiraman harus dengan air bersih supaya daun tetap sehat.
- Bibit yang baru tumbuh, memerlukan penyiraman yang minimal dengan cara, pagi hari atap daun nipah dibuka, kira-kira sampai jam 10.00, kemudian ditutup kembali. Pada waktu muncul daun sejati, bibit diupayakan mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak untuk perkembangan pertumbuhan.
- Lakukan penyiangan; Penyiangan harus dilakukan dengan hati-hati dengan cara dicabut, agar akar tanaman tidak terganggu.
- Selanjutnya, lakukan pemupukan, dengan menggunkn urea yang dilarutkan dalam air dengan dosis 1-2 gram tiap liter air. Pemupukan dilakukan dua kali yaitu umur 4 hari setelah pemindahan dan 8 hari setelah pemindahan.
Persiapan Lahan dan Penanamam
Persiapan Lahan bertujuan untuk memperbaiki drainase dan aerasi tanah, meratakan permukaan tanah dan menghilangkan gulma.
Adapun persiapan lahan dan penanaman, dilakukan dengan cara :
- Pengolahan tanah ; Untuk menghasilkan tanaman yang subur perlu diperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesuburan tanaman antara lain struktur tanah, derajat keasaman (pH) dan bahan-bahan organik yang dikandungnya. Adapun tahapan-tahapan yang harus dilakukan, terdiri dari membersihkan tanah, menghaluskan dan meratakan sampai pada pengolahan tanah sempurna.
- Pembuatan Saluran Keliling ; Setelah pengolahan tanah, lahan diratakan dan dibersihkan dari sisa-sisa rerumputan dan akar-akar tanaman yang masih tersisa sambil menghancurkan tanah yang masih berbentuk bongkahan-bongkahan kecil. Setelah lahan rata, dibuat saluran keliling untuk mempermudah keluar masuknya air bila menyiram atau tidak tergenang bila musim hujan.
- Membuat Bedengan ; Lebar 1m dan panjang tergantung kebutuhan, jarak antar bedengan 70 cm, tinggi bedengan 30 cm. Bentuk bedengan harus rata dan lurus ,agar mudah untuk pemasangan mulsa.
- Pemberian pupuk kandang dan sekam padi Pupuk kandang merupakan salah satu bahan organik yang penting berpengaruh terhadap perbaikan dan produktivitas tanah serta tanaman. Selain pupuk kandang diberikan juga bahan organik yang berasal dari sekam padi agar tanah porusnya dan tidak padat. Pemberian pupuk kandang 10 ton/ha diberikan 1 minggu sebelum tanam. Taburkan pupuk NPK diatas bedengan dengan dosis 845-1125 kg/ha. Pada pemupukan dasar, diberikan 50% dari dosis. Campuran tersebut diberikan diatas bedengan secara merata, kemudian dicangkul supaya bercampur dengan tanah.
- Untuk pelindung hama, ditanam tanaman border seperti jagung manis, yang ditanam dengan tugal secara zig-zag disekeliling lahan dengan jarak 10-15 cm, 1 lubang I biji. Jagung ditanam 3-5 baris mengelilingi areal cabai. Tanam bibit refugia berupa kenikir, bunga kertas, bunga matahari, buat lubang tanam disekeliling lahan atau di pematang lahan, masukkan bibit refugia ke lubang tanam. Tanaman tersebut ditanam menyebar tiap 5 meter atau sesuai dengan bedengan. Waktu tanam 20-30 hari sebelum tanam cabai.
- Tanah diatas bedengan di cangkul dan diberi Tricoderma sesuai dosis. Buat Lubang Tanam; dilakukan 1-2 hari sebelum tanam, dengan jarak tanam 75 x 60 cm. Apabila penanaman dilakukan pada waktu musim kemarau, lahan yang akan ditanam harus dilalukan penyiraman terlebih dahulu, dan waktu tanam yang baik adalah pada sore hari.
- Pemasangan Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP); Pemasangan mulsa dilakukan setelah pupuk kandang dan pupuk buatan diberikan, pemasangan mulsa sebaiknya pada siang hari agar mulsa plastik bisa memanjang biladitarik akan mudah menutup tanah. Cara memasang pulsa plastic adalah: a. Bentangkan plastic mulsa plastic hitam perak di atas bedengan’ b; Kunci plastic dengan mengunci samping kanan kiri menggunakan bamboo agar tidak lepas jika terkena angina, c; buat lubang tanam dengan jarak 50 cm x 50 cm, buat 2 baris lubang tanam pada setiap bedengan.
C. PANEN
Tanaman cabai dapat dipanen 60-80 HST, dengan interval panen 3-7 hari. Panen cabai rawit dilakukan pada buah yang tingkat kemasakannya sudah mencapai 80-90%