Teknologi Pembuatan Pupuk Organik
Salah satu kiat peningkatan pendapatan petani padi yang telah digulirkan oleh Gubernur Sulawesi Selatan adalah peningkatan daya saing melalui perbaikan kualitas beras (rasa, aroma dan rupa) serta peningkatan efisiensi produksi agar pendapatan petani padi dapat ditingkatkan.
Untuk menekan biaya produksi karena meningkatnya harga pupuk kimia adalah penggunaan pupuk organik dengan bahan baku kotoran sapi. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kompos sebagai berikut : kotoran sapi (40%), erbuk gergaji (5%), abu sekam (10%), kalsit (2%) dan stardec (0,25%).
Adapun cara pembuatannya sebagai berikut : Kotoran sapi dan serbuk gergaji dikumpulkan, lalu ditiris dan ditampung dalam lokasi prosesing (lokasinya tidak boleh terkena air hujan ataupun sinar matahari langsung); setelah tercampur rata, selanjutnya ditaburi dengan stardec dengan dosis 0,25%, dari berat bahan baku dan dicampur/diaduk secara merata, biarkan selama 1 minggu tanpa ditutup.
Setelah 1 minggu (hari ke-7) dilakukan pembalikan untuk menambah suplai oksigen dan menghomogenkan bahan. Lalu dipindahkan ke lokasi kedua; pada hari ke-14 (minggu ke-2 dilakukan pembalikan lagi dengan harapan terjadi peningkatan suhu (kurang lebih 60o C) untuk mematikan pertumbuhan gulma. Dilakukan pemindahan kelokasi ketiga dan dibiarkan selama seminggu. Pada hari ke-21 (minggu ke-3) dilakukan pembalikan lagi, dipindahkan ke lokasi keempat dan dibiarkan selama seminggu. Pada hari ke-28 (minggu ke-4) dilakukan pembalikan lagi dan diharapkan pada tahap ini kompos sudah jadi.
Tanda-tanda kompos yang sudah jadi adalah warna coklat kehitaman, tekstur remah dan tidak berbau. Bila di uji dilaboratorium ratio C/N 20; Selanjutnya kompos tersebut diayak/disaring untuk mendapatkan bentuk yang seragam dan memisahkan bahan-bahan yang tidak diharapkan sehingga kompos yang dihasilkan benar-benar berkualitas dan dapat diaplikasikan ke tanaman sebagai subtitusi pupuk kimia.